|Belajar Menulis di Blogspot | Filem Geratis | belajar program Android | laptop PC sofwer

Jumat, 29 November 2013

kesuksesan susilo bambang yudhoyono (SBY) memimpin keluarga dan negara indonesia

Berikut koleksi poto milik presiden RI. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO (SBY).

Sejak menempuh pendidikan di lembah Tidar, SBY telah berhasil mendapat banyak prestasi. Pada tahun 1973, Sermatutar (Sesan Mayor Satu Taruna) Susilo Bambang Yudhoyono meraih penghargaan ‘Tri Sakti Wiratama’ yang berhasil mengantarkannya meraih bintang ‘Adi Makayasa’.


Sermatutar SBY mendapatkan pedang Tri Sakti Wiratama atas prestasinya menjadi lulusan terbaik AKABRI. Piala tersebut diberikan oleh Gubernur AKABRI, Sarwo Edhie Wibowo, yang kemudian menjadi ayah mertuanya.



Pertemuan Presiden SBY dan Ibu Ani pertama kali terjadi saat Presiden yang duduk di tingkat empat AKABRI melapor pada Gubernur Sarwo Edhie Wibowo, untuk memberi sambutan peresmian Balai Taruna. Saat itu, Ibu Ani yang tengah berlibur di Lembah Tidar berkenalan dengan Presiden SBY. Awalnya, Ayah SBY yang pensiunan Danramil kaget dengan pertemanan putranya dengan putri seorang Jenderal. Namun faktanya, keluarga kecil SBY- Ani selalu harmonis karena dilandasi sikap saling menghormati dan musyarawah dalam pengambilan keputusan. Presiden SBY juga tahu kapan harus turun tangan menyelesaikan tantangan dalam berkeluarga, dengan mengedepankan cara yang santun.


Bagi Presiden SBY, Ibu Ani tidak sekedar istri dan ibu dari kedua putranya. Ibu Ani sekaligus menjadi teman diskusi, sekretaris pribadi, dan pendengar yang baik.


pernikahan:
Sebelum menikah, SBY mengirimkan surat kepada Jenderal Sarwo Edhie Wibowo (Ayah dari Ibu Ani Yudhoyono) yang menyatakan keinginannya untuk meminang Ibu Ani. Saat itu, keluarga Ibu Ani sedang berada di Korea Selatan karena Jenderal Sarwo Edhie Wibowo sedang ditugaskan menjadi Duta Besar RI untuk Korea Selatan.

Awal Agustus 1975, Ibu Ani kembali ke Jakarta. Disaat yang sama, SBY justru ditugaskan ke Amerika, mengikuti Airborne and Ranger Course di Fort Benning. 

Sekembalinya dari Negeri Paman Sam – Amerika Serikat, Presiden SBY menikahi Ibu Negara pada 30 Juli 1976 di Hotel Indonesia, Jakarta.



hidup baru setelah bekeluarga:

Baru beberapa hari setelah menikah, Lettu Inf. Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herrawati harus segera berpisah kembali karena Pak SBY ditugaskan ke Timor Timur. Saat itu Timor Timur adalah daerah dengan perang yang sangat berbahaya. Menyusul keputusan Pemerintah untuk meresmikan operasi pembebasan Timor Timur sejak tanggal 7 Desember 1975, sejumlah pasukan secara berkala dikirim ke sana. Konon, daerah perang itu menjadi kawah Chandradimuka yang bisa mematangkan ketangguhan prajurit, namun dengan ancaman kematian yang juga besar. Inilah satu ciri khas penting dalam lingkup kehidupan prajurit. Ketika suami menyatakan siap berangkat dengan gagah berani, sang istri pun harus menyerukan siap untuk ditinggal.
Setiap akan berangkat bertugas, Pak SBY selalu mengatakan kepada istrinya, “No news is a good news. Kalau tidak ada berita, berarti baik.” Kata-kata itu selalu berhasil membuat Ibu Ani tenang.

Foto ini diambil saat Pak SBY berwisata bersama Ibu Ani, ketika Ibu Ani sedang mengandung anak pertama mereka, Agus Harimurti Yudhoyono.


anak pertama:
Kelahiran putra pertama, Agus Harimurti Yudhoyono.

Syukur Alhamdulillah, pada tanggal 10 Agustus 1978, Ibu Ani melahirkan anak pertama mereka – Agus Harimurti Yudhoyono dengan mudah. Waktu itu, Pak SBY hendak berangkat ke kantor dan sedang mengenakan sepatu. Tiba-tiba Ibu Ani merasa perutnya mulas luar biasa. Segera Pak SBY memapah ibu Ani menuju Klinik Bersalin Yon Zipur 3, Dayeuh Kolot, Bandung, yang terletak di sebelah kompleks tempat mereka tinggal. Saat proses kelahiran, Pak SBY setia menemani Ibu Ani. Begitu Agus lahir, Pak SBY segera mengadzankannya. Waktu itu Pak SBY takut kalau anaknya sampai tertukar. Padahal, yang melahirkan hari itu hanya satu orang. Itu karena Pak SBY sangat menginginkan memiliki seorang anak.





membesarkan anak:


Pada tahun 1974 sampai dengan tahun 1979, Presiden SBY menempati rumah seluas 36 m2 di asrama tentara Dayeuh Kolot, Bandung. Kemudian tahun 1980 sampai 1986, Alhamdulillah meningkat menempati rumah type 70 di asrama TNI Manggaan, Bale Endah Cimahi, Jawa Barat.
Menurut Presiden SBY, sebelas tahun mendiami rumah tipe kecil , justru mendatangkan kebahagiaan. Karena kebahagiaan tidak bisa diukur dari besarnya rumah. Begitu dekat hubungan antara ayah, ibu dan anak, dan juga hubungan antara tetangga. Keluarga dengan rumah sekecil apapun, apabila jalinan kasih sayang tumbuh mekar dengan baik, bangsa Indonesia meskipun menjadi bangsa yang maju modern, dan globalisasi, tetap menjadi masyarakat yang tetap peduli dengan sesama.

Presiden SBY dan Ibu Ani membesarkan anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang. Meskipun dalam kondisi keuangan yang pas-pasan, Pak SBY dan Ibu Ani selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya. Pada saat Pak SBY menjabat sebagai Komandan Batalyon, saat itu ia mendapatkan jatah makanan tambahan berupa satu cangkir kaleng bubur kacang hijau dari kantor. Pak SBY tidak menyantapnya di kantor, melainkan disimpan untuk dibawa pulang. Sampai di rumah, diberikan kepada Ibu Ani untuk diolah kembali dengan menambahkan santan, gula merah dan pandan agar jumlah bubur kacang hijau semakin banyak dan bisa disantap bersama keluarga.




timor-timor:
(Foto keluarga ini dibuat di studio foto di Dili, Timor Timur pada tahun 1986 pada saat Pak SBY menjadi Dan Yon. Ibu Ani Yudhoyono mengenakan kain bermotif Wahyu Tumurun yang masih dirawat dan sesekali dipakai hingga saat ini






kecintaan mereka terhadap karir (pekerjaan):

Presiden SBY : “Ibu Ani adalah seorang perempuan tangguh. Itu sudah terlihat dari kekuatan mentalnya sepanjang mendampingi saya ketika kami masih hidup di asrama tentara di awal pernikahan. Ia dengan kemampuan menyesuaikan diri yang luar biasa sanggup menjadi istri dan ibu yang tegar dalam berbagai perubahan situasi.

Bagi saya, Ani telah lulus dengan nilai sangat baik sebagai seorang istri dan ibu. Ia bukan saja berhasil mendukung saya untuk bisa melaksanakan tugas-tugas dengan hati yang tenteram, tapi juga membangun karakter yang baik pada anak-anak.”



memimpin TNI di luar negeri:
Presiden SBY sebagai Chief Military Observer Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Bosnia Herzegovina (1995 – 1996).

SBY memimpin pasukan perdamaian PBB yang terdiri dari 650 perwira dari 29 negara. Beliau bertugas mengawasi gencatan senjata di daerah bekas negara Yugoslavia berdasarkan kesepakatan Dayton, AS, yaitu antara Serbia, Kroasia dan Bosnia Herzegovina. Penugasan SBY di misi ini menjadi tonggak awal hubungan baiknya dengan Kofi Annan, yang kemudian dilantik menjadi Sekretaris Jenderal PBB.




kerja keras dan do'a keluarga menjadikan SBY sukses menjadi 
org NO-1 RI:
Kekompakan keluarga dengan tetap memegang nilai-nilai baik yang diwariskan leluhur, menjadi latar belakang yang membuat Presiden SBY dan keluarga tidak pernah ragu dalam menghadapi tantangan. Suasana saling pengertian, saling menyayangi dan maaf-memaafkan akan menciptakan sebuah keluarga yang harmonis dan memberikan kesejahteraan batin.

Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono selalu percaya bahwa pencapaian tertinggi dalam hidup adalah keberhasilan membentuk budaya yang hangat dalam kehidupan berkeluarga.



Keterangan foto : Presiden SBY beserta keluarga berdoa bersama sebelum pelantikan menjadi Presiden pada tahun 2004.



kesefahaman dan kekompakan menghasilkan keluarga sakinah mawadah warohmah.
dua priode memimpin RI:
Keluarga Yudhoyono memanfaatkan waktu senggang yang ada untuk berkumpul, bertukar pikiran, saling memberikan pendapat dan berdiskusi bersama. Biasanya Agus dan Ibas memberondongkan pertanyaan kritis mengenai berbagai hal yang mereka tidak mengerti atau tidak bisa terima. Presiden SBY dengan sabar mendengarkan dan menjawabnya dengan tuntas. Tujuan Presiden SBY tidak lain untuk mempersiapkan keluarganya menghadapi hal-hal baru yang mungkin akan lebih mengejutkan, lebih berat dan lebih menguji mental di masa yang akan datang.

1 komentar:

banyak artikel mengatakan dia sudah ada 2 puteri sebelumnya

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More